BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Cara
berfikir secara filsafat adalah berfkir secara mendalam, kritis, dan radikal
dalam rangka menemukan kebenaran terhadap objek-objek yang sedang dikaji. Demikian
juga halnya dengan filsafat pendidikan islam yang mencoba untuk memecahkan
sekaligus memberikan jawaban-jawaban dalam berbagai masalah pendidikan,terutama
pendidikan islam.
Berbicara tentang
filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata
filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani: philoshophia yang banyak
diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri
dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata sophia berarti
pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. F ilsafat
menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu
pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah juga kebijaksanaan.
Didalam filsafat
pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal baru yang tentunya akan
menambah wawasan keilmuan kita. Dan didalam makalah yang singkat ini akan
diterangkan mengenai pengertian filsafat, objek kajian filsafat, serta
pendekatan pendekatan studi dalam filsafat pendidikan islam.
Dan salah satunya
adalah mengenai pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan Islam yang harus kita
ketahui untuk bisa mengaplikasikannya. Dari itu kami menyusun makalah yang amat
sederhana ini dengan harapan bisa menjadi bahan untuk kita diskusikan dan
tentunya diamalakan untuk diaplikasikan pada dunia pendidikan khususnya.
Selain itu juga
mudah-mudahan dengan disusunnya makalah ini kita bisa mengambil manfaatnya
untuk menjadi bahan yang bisa dijadikan referensi untuk pengamalan ilmu kepada
yang lainnya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah
yang dikemukakan dalam makalah ini adalah berkaitan dengan Pendekatan dalam
Kajian dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam. Supaya untuk mempermudah
pemahaman kita terhadap isi makalah ini, maka disusunlah rumusan masalah dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian filsafat pendidikan Islam itu?
2.
Bagaimana
analisi filsafat tentang masalah pendidikan?
3.
Bagaimana
objek kajian filsafat itu?
4.
Bagaimana
pendekatan-pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan Islam?
C.
TUJUAN
Secara umum tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Folsafat
Pendidikan Islam dan tentunya secara khusus penyusunan makalah ini agar kita
mengetahui apa yang menjadi rumusan masalah di atas, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Pengertian
filsafat pendidikan Islam.
2.
Analisi
filsafat tentang masalah pendidikan.
3.
Objek
kajian filsafat Islam.
4.
Pendekatan-pendekatan
dalam kajian filsafat pendidikan Islam.
D.
MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah menambah wawasan ilmu pengetahuan kita yang berkaitan dengan pendekaan dalam kajian filsafat pendidikan Islam dan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Dengan pembahasan ini juga, diaharapkan kita selaku mahasiswa bisa mengetahui pola-pola pendekatan dalam dalam kajian filsafat pendidikan Islam yang merupakan bagian bagian dari dunia pendidikan yang seyogyanya harus kita tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) orang-orang disekitar kita.
Selain itu juga mudah-mudahan makalah ini menjadi tolak ukur kedepannya dalam menyampaiakn sebuah proses pendekatan yang sudah diperbaharui, dan menjadi bahan diskusi untuk kita semua serta mudah-mudahan bermanfaat untuk pembaharuan ilmu pengetahuan kita kedepannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan
kaidah falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan suatu segi
dari segi pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan
prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar falsafah umum
dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis
Sedangkan menurut Hamdani Ihsan, yang dinamakan dengan filsafat
pendidikan Islam adalah studi tentang
pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap
masalah-masalah kependidikan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan manusia Muslim dan Umat Islam.
Dari defenisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Fisafat
pendidikan Islam adalah suatu usaha yang dilakukan dengan mencurahkan pemikiran
dengan semaksimal mungkin dalam rangka memperhatikan masalah pendidikan
sekaligus menyelesaikan problem-problem dalam pendidikan itu sendiri
berdasarkan islam.
Dengan demikian, jelaslah
filsafat pendidikan Islam itu adalah filsafat yang memikirkan masalah
pendidikan Islam. Oleh karena itu ada kaitan langsung dengan pendidikan,
filsafat dapat juga kita artikan sebagai teori dengan segala tingkat.
Telah sama-sama kita ketahui berfikir filsafat adalah berfikir
yang radikal, menyeluruh serta mendalam terhadap suatu objek. Maka apabila kita
memikirkan pendidikan secara filsafat haruslah berfikir secara menyeluruh apa
esensi dari pendidikan itu sendiri.
Apakah pendidikan tersebut hanya sebatas transfer pengetahuan
dari pendidik ke anak didiknya? Tentu saja tidak, pendidikan sangatlah luas
cakupannya. Karena begitu luasnya cakupan dari pendidikan tersebut, maka kita
harus mencurahkan pemikiran dengan sungguh-sungguh dan mendalam tentang apa
hakikat dari pendidikan itu sendiri.
Menurut Ahmad D Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Masih menurut Marimba, dalam pendidikan terdapat unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Usaha
(kegiatan) dimana usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan
dilakukan secara sadar.
2. Ada
pendidik, pembimbing, atau penolong.
3. Ada
yang dididik, atau siterdidik (peserta didik).
4. Bimbingan
itu mempunyai dasar dan tujuan.
5. Dalam
usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Apa bila kita
perhatikan pengertian yang luas dari pendidikan dapat kita simpulkan
bahwasannya pendidikan adalah seluruh proses hidup dimana kehidupan manusia itu
adalah proses pendidikan. Segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan pembelajaran
dan memberikan pengaruh pendidikan beginya.
Untuk menjadikan proses
yang baik tentu saja memerlukan suatu pemikiran yang tepat dan akurat. Tanpa
adanya suatu pemikiran yang berkualitas maka kita tidak akan dapat menciptakan
proses yang baik dalam pendidikan itu sendiri. Disinlah peran penting filsafat
dalam menciptakan suatu proses pendidikan yang dapat memberikan warna yang baru
dalam pendidikan islam itu sendiri.
B. ANALISIS
FILSAFAT TENTANG MASALAH PENDIDIKAN
Masalah
pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses
pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan
kehidupan manusia, bahkan pada hakikatnya keduanya adalah proses yang satu.
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun
mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia.
Sebagai
contoh, berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang
memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antaralain :
1. Masalah
pendidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan.
Mengapa harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia.
2. Apakah
pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia?
3. Apakah
sebenarnya tujuan pendidikan itu?
4. Siapakah
hakikatnya yang bertanggung jawab terhadap pendidikan itu, dan sampai mana
tanggung jawab tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga , masyarakat,
dan sekolah tehadap pendidikan dan bagaimana tanggung jawab pendidikan tersebut
setelah manusia dewasa.
5. Apakah
hakikat pribadi manusia itu. Manakah yang lebih utama untuk dididik; akal, perasaan,
atau kemauannya, pendidikan jasmani atau rohani, pendidikan skill ataukah intelektualnya,
ataukah kesemuanya itu.
C. OBYEK
KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Dalam rangka menggali,
menyusun, dan mengembangkan pemikiran kefilsafatan tentang pendidikan terutama
pendidikan Islam, maka perlu diikuti pola dan pemikiran kefilsafatan pada umumnya.
Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah:
a. Pemikiran
kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti cara berfikirnya bersifat
logis dan rasional tentang hakikat permasalahan yang dihadapi. Hasil
pemikirannya tersusun secara sistematis artinya satu bagian dengan bagian
lainnya saling berhubungan.
b. Tinjauan
terhadap permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya menyangkut
persoalan yang mendasar sampai keakar-akarnya.
c. Ruang
lingkup pemikirannya bersifat universal, artinya persoalan-persoalan yang
dipikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi
semua jenis dan tingkat kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat
manusia, baik pada masa sekarang maupun masa mendatang.
d. Meskipun
pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif, artinya pemikiran-pemikiran
yang tidak didasari dengan pembuktian-pembuktian empiris atau eksperimental
(seperti dalam ilmu alam), akan tetapi mengandung nilai-nilai obyektif.
Dimaksud dengan nilai obyektif oleh permasalahannya adalah suatu realitas
(kenyataan) yang ada pada obyek yang dipikirkannya.
Pola dan sistem
berpikir filosofis demikian dilaksanakan dalam ruang lingkup yang menyangkut
bidang-bidang sebagai berikut:
1. Cosmologi
yaitu suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta,
ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan, serta
proses kejadian kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata dan
sebagainya.
2. Ontologi
yaitu suatu pemikiran tentang asal-usul kejadian alam semesta, dari mana dan
kearah mana proses kejadiannya. Pemikiran ontologis akhirnya akan menentukan
suatu kekuatan yang menciptakan alam semesta ini, apakah pencipta itu satu zat
(monisme) ataukah dua zat (dualisme) atau banyak zat (pluralisme). Dan apakah
kekuatan penciptaan alam semesta ini bersifat kebendaan, maka paham ini disebut
materialisme.
Secara makro (umum) apa
yang menjadi obyek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang
menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah
juga obyek pemikiran filsafat pendidikan.
Tetapi secara mikro
(khusus) yang menjadi obyek filsafat pendidikan meliputi:
a. Merumuskan
secara tegas sifat hakikat pendidikan (The Nature of Education).
b. Merumuskan
sifat hakikat manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan (The Nature Of Man).
c. Merumuskan
secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan
kebudayaan.
d. Merumuskan
hubungan antara filsafat-filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
e. Merumuskan
hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik
pendidikan (sistem pendidikan).
f. Merumuskan
sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Dengan demikian dari
uraian tersebut diproleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi obyek filsafat
pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk
mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhungan dengan
bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat
dicapai seperti yang dicita-citakan.
Dari uraian diatas
dapat kita lihat bahwasannya filsafat memberikan warna dan corak terhadap
pendidikan sekaligus sebagai alat dalam memecahkan masalah, problem pendidikan
dan menyusun teori-teori pendidikan.
Selain itu filsafat
pendidikan memberikan arah agar teori pendidikan yang dikembangkan mempunyai
relevansi dengan kehidupan yang nyata, dengan kata lain mengarahkan teori-teori
dan pandangan fiksafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa
diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan
hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.
D. PENDEKATAN-PENDEKATAN
KAJIAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Dalam melakukan studi
tentang Falsafah Pendidikan Islam dituntut penguasaan ilmu pengetahuan yang
melengkapi dan tentunya dapat menjadi sumber potensi rujukan pemikiran pemikir
bidang tersebut, yang meliputi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a.
Ilmu agama islam yang luas dan mendalam.
b. Ilmu
pengetahuan tentang kebudayaan islam yang umum serta sejarahnya, Filsafat islam
yang umum serta ilmu-ilmu cabang kefilsafatan yang kontemporer pada saat ini.
c. Ilmu
tentang manusia, seperti psikologi dalam segala cabangnya yang relevan dengan
pendidikan, serta mengenai perkembangan hidup manusia.
d. Sciense
dan teknologi yang terutama berkaitan dengan pengembangan hidup orang banyak
yang berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan, misalnya teknologi
pendidikan.
e. Ilmu
tentang metode pendidikan dan riset pendidikan.
f. Pengalaman
tentang teknik-teknik operasional kependidikan dalam masyarakat.
g. Ilmu
pengetahuan tentang kemasyarakatan, terutama sosialogi pendidikan.
h. Ilmu
tentang kemanusiaan lainnya, seperti antropologi budaya, ekologi, dan
sebagainya.
i.
Ilmu tentang
teori kependidikan atau pedagogis.
Dengan menguasai disiplin ilmu di atas maka seorang pemikir
dalam bidang pendidikan dapat merumuskan dan juga mengarahkan pendidikan
tersebut kesuatu tujuan penciptaan manusia dimuka bumi ini yaitu sebagai hamba
Allah dan juga sebagai Khalifah fi Al_ardhi.
Selanjutnya menurut Harry Schofield sebagaimana yang
dikemukakan oleh Imam Bernadib dalam bukunya filsafat pendidikan, menekankan
bahwa ada dua pendekatan dalam studi filsafat pendidikan islam yaitu:
1.
Pendekatan
Filsafat Historis
Dengan pendekatan filsafat historis yaitu dengan cara melakukan
deteksi dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan, mana-mana yang
telah mendapat jawaban dari para ahli sepanjang sejarah. Dalam sejarahnya
filsafat telah berkembang dalam bentuk sistematika, jenis-jenis dan
aliran-aliran filsafat yang tertentu. Oleh karena itu, kalau diajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai macam masalah filosofis dalam bidang
pendidikan, jawabannya melekat pada masing-masing system, jenis dan
aliran-aliran filsafat tersebut. Dari sekian jawaban tersebut, kemudian dipilih
jawaban mana yang sesuai dan dibutuhkan.
Dengan kita menganalisa sejarah perkembangan filsafat, khususnya
filsafat
pendidikan Islam maka kita akan melihat pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, yang mana kita ketahui banyak aliran-aliran yang timbul pada lapangan filsafat ini. Berbedanya pemikiran-pemikiran dari kalangan tokoh filsafat ini, lebih disebabkan oleh pandangan dan pijakan mereka terhadap pendidikan itu sendiri. Maka dengan menganalisa pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh filsafat kita dapat mengambil suata pelajaran ataupun suatu kesimpulan corak pendidikan mana yang sesuai dengan pendidikan kita pada masa sekarang ini.
pendidikan Islam maka kita akan melihat pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, yang mana kita ketahui banyak aliran-aliran yang timbul pada lapangan filsafat ini. Berbedanya pemikiran-pemikiran dari kalangan tokoh filsafat ini, lebih disebabkan oleh pandangan dan pijakan mereka terhadap pendidikan itu sendiri. Maka dengan menganalisa pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh filsafat kita dapat mengambil suata pelajaran ataupun suatu kesimpulan corak pendidikan mana yang sesuai dengan pendidikan kita pada masa sekarang ini.
2.
Pendekatan
dengan Menggunakan Filsafat Kritis
Adapun yang dimaksud
dengan cara pendekatan filsafat kritis, dimaksudkan dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan filosofis dan diusahakan jawabannya secara filosofis
pula, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan filosofis.
Schofield mengemukakan ada dua cara analisa pokok dalam
pendekatan filsafat kritis yaitu:
a.
Analisa Bahasa Linguistik.
Analisa Bahasa adalah suatu usaha mengadakan
interpretasi yang menyangkut pendapat-pendapat mengenai makna yang
dimilikinya.Atau dengan kata lain analisa bahasa digunakan untuk mengetahui
arti yang sesungguhnya dari sesuatu.
Tanpa adanya analisa linguistic atau bahasa akan
sulitlah bagi kita untuk mencerna maksud dan tujuan dari teori-teori ataupun
pemikiran-pemikiran filosuf sebelum kita.engan kejahilan kita terhadap
pemikiran-pemikiran filosuf tersebut bagi kita maka akan sulit juga bagi kita
untuk mencari dan mnerapkan teori-teori mereka dalam pendidikan kita
b.
Analisa konsep
Analisa konsep adalah suatu analisa mengenai
istilah-istilah yang mewakili gagasan atau konsep.
Dari kedua pendekatan tersebut diharapkan kepada
kita dapat mempelajari filsafat pendidikan dengan baik dan dapat pula kita
menganalisis pemikiran-pemikiran filsafat terutama filsafat pendidikan Islam, yang
diharapkan dapat menjadi landasan bagi kita dalam rangka memajukan pendidikan
yang ada pada masa sekarang ini.
Adapun metode atau pendekatan atau yang dipakai
Filsafat Pendidikan Islam dalam memecahkan persoalan-persoalan pendidikan
adalah:
-
Metode spekulatif dan kontemplatif yang
merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat.Kontemplatif atau tafakur
adalah berfikir secara mendalam dalam situasi yang tenang dan sunyi untuk
mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan.
-
Pendekatan normative.Norma artinya
nilai,juga berarti aturan atau hukum-hukum.Norma menunjukkan keteraturan suatu
system.Nilai juga menunjukkan baik buruk,berguna tidak bergunanya sesuatu.Norma
juga akan menunjukkan arah gerak sesuatu aktivitas.
-
Pendekatan ilmiah terhadap masalah
actual,yang pada hakikatnya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola
berfikir rasional,empiris dan eksprimental yang telah berkembang pada masa
jayanya filsafat Islam.
-
Pendekatan yang bersifat komprehensip
dan terpadu,antara sumber-sumber naqli,akli,dan imani.
Demikian beberapa pendekatan filosofis yang mungkin
digunakan dalam memecahkan problematika pendidikan dikalangan umat islam.
Adapun pendekatan mana yang kiranya efektif dan efisien tentunya tergantung
pada sifat,bentuk dan ciri khusus problema yang dihadapi.Yang jelas bahwa
masalah pendidikan adalah masalah manusia yang menurut ajaran islam adalah
merupakan khalifah Allah yang memilki potensi-potensi manusiawi,maka pendekatan
filsafat pendidikan islam,haruslah pendekatan yang melibatkan seluruh aspek dan
potensi manusia.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berfikir
secara filsafat adalah berfkir secara mendalam, kritis, dan radikal dalam
rangka menemukan kebenaran terhadap objek-objek yang sedang dikaji.
Demikian juga halnya dengan filsafat pendidikan islam yang mencoba untuk memecahkan sekaligus memberikan jawaban-jawaban dalam berbagai masalah pendidikan,terutama pendidikan islam.
Demikian juga halnya dengan filsafat pendidikan islam yang mencoba untuk memecahkan sekaligus memberikan jawaban-jawaban dalam berbagai masalah pendidikan,terutama pendidikan islam.
Filsafat
pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam
bidang pendidikan. Filsafat itu mencerminkan suatu segi dari segi pelaksanaan
falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan
kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar falsafah umum dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan secara praktis.
Dengan
mempelajari fiksafat pendidikan Islam diharapkan kepada kita dapat menentukan
dasar-dasar dan prinsip-prinsip dalam pendidikan tersebut dan memberikan warna
yang baik dalam pendidikan Islam.
Ada
dua pendekatan dalam studi filsafat pendidikan Islam. Pertama, pendekatan filsafat
historis. Dengan pendekatan ini kita akan mengetahui perkembangan pemikiran
filsafat dalam bidang pendidikan, sekaligus mengetahui konsep-konsep pendidikan
dari berbagai aliran dalam filsafat. Kedua, pendekatan dengan filsafat kritis
dimaksudkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan
diusahakan jawabannya secara filosofis pula, dengan menggunakan berbagai metode
dan pendekatan filosofis.
B.
SARAN
Demikian
makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Maka dari
itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan semoga makalah ini
mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Muzayyin,
Arifin. Filsafat pendidikan Islam. Bumi
Aksara, Jakarta, 2009
Zuhairini.
Filsafat Pendidikan Islam, Bumi
Aksara, Jakarta, 2008
Ahmad,
D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan
Islam, Al-Ma’arif Bandung
1962
Hamdani,
Ikhsan. Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka
Setia Bandung, 2007
Uyoh,
Sadullah. Pengantar Filsafat Pendidikan,
Alfabeta, Bandung, 2007
Saifullah,
Ali. Antara Filsafat Dan Pendidikan, Surabaya,
1997
No comments:
Post a Comment